Hanya narasi-narasi. Hanya suara-suara minor. Hanya seseorang.

7.20.2011

Polisi: Baik Dicibir, Buruk Diumpat

Ini adalah tulisan dari kompasiana.com kiriman saudara Armand, asal Makassar, Sulawesi Selatan. Ia berprofesi sebagai dosen pengajar di Universitas Hasanuddin. Berikut narasinya:

Begitu buruk citra polisi Indonesia, jiwa nan rapuh. Aneka julukan miring tertuju padanya. Rawan lalu lintas penyuapan, amlop, pemberian, hadiah, gratifikasi, ucapan terima kasih, upeti, setoran, sogokan bahkan sampai tindakan pemerasan.
Kabar teraktual, tergadangnya pembesar polisi, Ito Sumardi Vs Nazaruddin -yang sedang bernyanyi merdu di televisi kita- dalam kasus penyuapan yang memperkokoh lilitan problematika internal Demokrat yang kian menyeruak dan seolah tak bertepi itu.
Entah kurikulum apa yang diajarkan saat mereka pendidikan. Benarkah kurikulum 501 masih diterapkan di sana?. 50 juta, 1 calon siswa. Kurikulum 501 telah melahirkan alumni-alumni kompetensi BELOK KIRI alias doyan neko-neko dan mengambil jalan yang keliru karena ia meniru polisi lain dan membuat pelayanan masyarakat jadi pilu.