Hanya narasi-narasi. Hanya suara-suara minor. Hanya seseorang.

1.31.2009

FPPI Serukan Golput

Selasa (27/1/09) Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Jakarta menggelar aksi golongan putih (golput). Dalam spanduknya, mereka menyerukan "Sejahtera Dulu, Baru Pemilu". Aksi ini merupakan rangkaian pertama dari demonstrasi selanjutnya yang memuat ajakan golput ke masyarakat.

Bangau Yang Ketakutan

18 gelar Liga dan 5 Liga Champion membuat Liverpool menjadi klub bersejarah di Inggris. Sayang, rekor itu akan disalip The Red Devils.

Berita Duka Cita Untuk ITB

Proses mistis sangat jarang menjadi kenyataan. Kalau saja muncul di hadapan, mudah-mudahan arwah Soekarno memaki rektor ITB sekarang. Ia dengan jelas mendukung pendidikan berbiaya tinggi bagi masyarakat.

Saya lupa nama rektornya. Sudahlah itu tidak penting. Sebab saya jelas mengingat tulisannya di harian Seputar Indonesia. Dalam tulisan yang terdiri dari dua bagian, ia jelas mendukung UU Badan Hukum Pendidikan (BHP). Ia menulis, universitas tak akan dianggap komersialisasi pendidikan seandainya universitas yang bersangkutan benar-benar menggunakan dananya untuk menunjang pendidikan, semisal penelitian dan fasilitas belajar-mengajar.

Sepasang Sepatu dan Sebotol Air Mineral

Perasaan emosi memang mengalahkan rasionalitas. Jika cinta bisa membuat orang buta, maka emosi bisa bikin orang kalap.


Saya tidak tahu tepatnya tanggal berapa. Kira-kira kejadiannya menjelang tahun baru 2009. Yang bisa diingat adalah gambaran roket dan bangunan berwarna gading yang luluh lantak. Siaran RCTI itu mengoyak hati nurani. Perang dan perang lagi. Kali ini, giliran tanah Gaza yang kering menjadi basah. Ada hujan air mata, darah yang mengucur hingga tetesan keringat pemanggul jenazah wanita dan anak-anak Palestina membasahi Gaza. Jika ada etika perang, maka waktu itu etika cuma ada di silabus pendidikan militer Israel. Etika itu menghilang cepat, secepat roket-roket Israel menghantam rumah sakit di Gaza. Lalu hancur...

Program TV Snapshot Yang Payah

Tahu program John Pantau, Metro Snap (yang ini saya lupa namanya..hehehe:p)? Wah program itu kalau dipandang sekilas, memang bagus. Apalagi dalam tayangan itu diperlihatkan "kenakalan-kenakalan" masyarakat kita dalam hal yang paling sederhana: Disiplin. Sayang ada beberapa sisi yang kalau dipandang mendalam, acara ini seperti ajang pembodohan masyarakat. Mungkin acara ini lebih cocok jadi humas kepolisian.