Hanya narasi-narasi. Hanya suara-suara minor. Hanya seseorang.

1.31.2009

FPPI Serukan Golput

Selasa (27/1/09) Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Jakarta menggelar aksi golongan putih (golput). Dalam spanduknya, mereka menyerukan "Sejahtera Dulu, Baru Pemilu". Aksi ini merupakan rangkaian pertama dari demonstrasi selanjutnya yang memuat ajakan golput ke masyarakat.




Aksinya berlangsung sekitar satu setengah jam. Tak henti-hentinya pemuda-pemuda ini berteriak di Bunderan HI, mengajak masyrakat berpikir sejenak mengenai kondisi negeri ini dan relevansinya terhadap Pemilu. Sikap politik tegas mereka adalah tidak memilih dalam gelaran Pemilu mendatang.

Bagi mereka, keputusan untuk tidak memilih adalah hak. Mereka menolak sikap golput dianggap sebagai apolitis. Justru dengan slogan di aksi mereka, "sejahtera dulu, baru pemilu", mereka menuntut perbaikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia harus diutamakan lebih dulu.

Turunnya berbagai kebijakan yang semakin menyiksa rakyat, seperti UU Penanaman Modal Asing, UU Air, UU Ketengakerjaan dan UU BHP adalah hasil dari pemilihan 2004 lalu. Jika pemilu berlangsung terus, sementara kesejahteraan tak kunjung membaik, maka rakyat Indonesia tidak akan beranjak dari penderitaan.

Keengganan parpol dalam hal pendidikan politik di masyarakat juga dianggap FPPI Jakarta sebagai kegagalan demokrasi. Parpol hanya menaruh gambar partainya dengan janji-janji yang tidak ditepati, seperti Pemilu 2004. "Hanya jadi sampah," kata Togar, Pimpinan FPPI Jakarta.

Dalam melancarkan aksinya, mereka sempat dihentikan kepolisian. Mereka lalu melanjutkannya di Komisi Pemilihan Umum. Di sana, lagi-lagi mereka diberhentikan dengan paksa. Spanduk dan pengeras suara mereka ditarik kasar. Usai diberhentikan, FPPI Jakarta akan melanjutkan seruan golput ini di hari-hari berikutnya.

Tidak ada komentar: