Hanya narasi-narasi. Hanya suara-suara minor. Hanya seseorang.

2.19.2009

MUI Harus Berefleksi

MUI Harus Berefleksi

Ada-ada saja MUI itu. Memfatwakan haram pada golput di pemilu 2009 nanti seperti tidak ada pekerjaan lagi. Katanya, di antara sekian banyak calon, ada yang benar-benar berdedikasi demi kesejahteraan bangsa, termasuk buat umat muslim. Dengan memilih berarti kita berkontribusi aktif dalam menentukan nasib bangsa. Memilih jadi suatu kewajiban. Menggiring kita pada kebodohan massal.


Indonesia memang mayoritas Islam dan posisi MUI di sini jadi penting. Sebab, MUI tempat ulama besar berkumpul untuk menyelesaikan sengketa duniawi umat muslim. Masalahnya sudah berapa kali kita pemilu yang ujungnya hanya praktek penipuan terang-terangan yang melembaga. Setelah pemilu, rakyat masih digusur karena mengganggu keindahan kota dan tak punya pekerjaan tetap. Petani masih miskin dan uang jadi standar resmi kekuasaan atas manusia lain. Yang harus dibereskan pemilunya atau sistem pemerintahannya?

Kenapa MUI tidak melarang caleg atau parpol yang jelas-jelas melakukan penipuan? Caleg atau parpol tersebut seperti menghina kejujuran yang dijunjung tinggi Islam (dan semua agama di Indonesia). Contohnya, Partai Demokrat yang tokohnya SBY bilang telah menurunkan BBM tiga kali. Sebenarnya, BBM turun karena ada faktor dari harga minyak dunia yang turun. Atau menghukum PSSI karena tak tahu malu menunggu ketuanya yang maling sampai bebas untuk menjabat lagi.

Beragam masalah krusial di masyarakat berkaitan moralitas jarang disentuh MUI. MUI hanya rajin mengurusi etika, baik itu pornografi, kekerasan atau yang lain. Bahkan ada kabar MUI dibayar demi mendapatkan sertifikat halal. Itulah mengapa MUI tidak kredibel lagi. Percaya ulama MUI, saya bilang bodoh!

Memilih pemilu juga persoalan wacana umum tentang kontribusi warga negara. Tidak memilih berarti tidak berkontribusi? Itu salah. Sebab saya juga bayar pajak. Dengan pajak yang terbayar, berarti saya berhak menuntut kehidupan yang lebih baik di Indonesia.

Tidak ada komentar: